BINGUNG memilih
karpet yang sesuai dekorasi ruangan di dalam rumah? Sebaiknya perhatikan warna
dan modelnya, furnitur yang ada di ruangan, fungsi ruangan, serta ukuran
ruangan.
Karpet merupakan
salah satu aksesori di rumah yang kini banyak digunakan. Awalnya, karpet yang
diletakkan di atas lantai berfungsi memberi kenyamanan saat duduk agar pakaian
tidak kotor terkena debu lantai. Selain itu, karpet digunakan sebagai alas kaki
agar tidak langsung merasakan dinginnya lantai.
Kini, kehadirannya
tidak lagi sekadar penutup lantai. Karpet juga dapat memberikan warna
tersendiri di ruangan. Pemilihan motif dan warna yang mencolok bisa digunakan
sebagai aksen. Bahkan, karpet yang lembut juga bisa menciptakan kenyamanan
sehingga menjadikan suasana rumah terasa kian akrab. Agar kehadiran karpet bisa
memberi efek yang diinginkan, maka memilih dan menata karpet tidak boleh
asal-asalan.
Jika pemilihannya
tidak tepat, kehadirannya justru berdampak negatif di ruangan. Karenanya, agar
kehadirannya bisa membuat ruangan tampil menarik dan mampu menghangatkan
suasana, pemilihan dan penataannya harus pas. Itu karena karpet yang beredar
saat ini memiliki banyak variasi, mulai jenis bahan, panjang benang, ukuran,
warna, hingga motif.
Menurut Inge
Mulyadi, seorang desainer interior, ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam
memilih karpet, yakni tema ruangan, furnitur pendukungnya, fungsi ruangan, dan
ukuran ruangan. Tema ruangan menjadi faktor utama dalam pemilihan permadani.
Jenis karpet sebaiknya disesuaikan dengan tema atau konsep ruangan yang Anda
ciptakan. Jika Anda memilih tema klasik, karpet Persia dan sejenisnya bisa
menjadi pilihan yang tepat.
Akan tetapi, jika
Anda ingin menampilkan kesan klasik modern, maka lebih baik pilih karpet
berpola dari Eropa yang tidak terdapat banyak detail. “Untuk tema ruangan
modern bernuansa minimalis, kita bisa memakai karpet dengan warna lembut dan bermotif
kotak-kotak,”.
Tema ruangan selalu
berkaitan dengan pilihan bentuk, warna, dan motif karpet. Misalnya, jika Anda menginginkan
penataan bergaya klasik, sebaiknya pilih karpet bertema senada pula. Untuk
ruang bertema minimalis, sebaiknya hindari penggunaan karpet dengan motif besar
karena bisa memberikan kesan sempit di ruangan.
Faktor selanjutnya yang patut menjadi perhatian adalah furnitur pengisi ruang.
Biasanya pengisi ruang ini memiliki ukuran dan warna yang berpengaruh terhadap
ukuran dan jenis warna karpet yang akan dipilih. Misalnya, untuk ruang keluarga
dengan sofa tiga dudukan, Anda bisa menggunakan karpet ukuran 160cm x 230cm.
Untuk ukuran furnitur lebih kecil, pilih yang berukuran 120cm x 170cm.
“Soal warna, pilih
yang selaras degan furnitur atau sengaja ditabrakkan untuk memberikan kesan
kontras. Jadi, pilihan warna yang tepat bergantung pada konsep penataan
ruangan. Untuk rumah klasik dengan nuansa hijau, misalnya, akan lebih cocok
dipasangkan dengan karpet berwarna hijau dengan aksen merah,”.
Dengan demikian,
satu kesatuan tema yang harmonis akan terbentuk. Ruang yang penuh dengan
perabotan akan terasa kurang pas jika menggunakan karpet bermotif penuh warna
dan gambar. Jadi, alangkah lebih baik Anda memperhatikan faktor ini. Fungsi
ruang juga tidak kalah penting sebagai hal yang harus diperhatikan dalam
memilih karpet.
Pertimbangkan, apakah
karet akan diletakkan di ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, atau kamar
tidur. “Secara umum, untuk ruangan yang intensitas orang yang berlalu lalang
rendah seperti kamar tidur, kita bisa menggunakan karpet yang berbahan lembut
dan mewah. Untuk ruangan yang traffic lalu lalangnya tinggi, sebaiknya gunakan
karpet yang mudah dibersihkan,”.
Jika Anda memiliki
ruang bayi, karpet bisa dimasukkan ke dalam ruangan karena fungsinya bisa
merilekskan telapak kaki orang tua si bayi atau pengasuhnya saat sedang
menggendongnya. Ketika bayi sudah mulai tumbuh besar, fungsi karpet bisa
menjadi area bermainnya. Selamat mencoba. *IUE-BMK*