IHYA ULUMUDDIN
EMGEE
Bocah Bekasi si
Juragan Karpet
Oleh: Rizky
Putri Utami / Program
Study Ilmu Hukum /
UIN Syarif Hidayatulah
Jakarta.
Bekasi, tanah kelahirannya dan menjadi kota yang begitu
maju. Dengan segala hiruk pikuk kota yang
padat tak kenal waktu, pembangunan di sana- sini, renovasi berbagai fasilitas umum
yang sudah tua, dan tentunya Bekasi
dengan cepat mulai berbenah diri. Bekasi sebagai daerah penopang ibu kota memang berkembang sangat pesat,
aneka tempat hiburan,
hang-out,
bahkan perpustakaan daerah sudah bisa dinikmati oleh warga Bekasi ataupun orang-orang
yang ingin berlibur dan jalan-jalan ke Bekasi.
Para pemuda-pemudi Bekasi pun semakin kreatif dan
inovatif, bukan hanya aneka pabrik
saja yang sekian tahun menjadi ikon Bekasi,
kini Bekasi
patut berbangga karena mempunyai para pemuda-pemudi yang mulai engeh untuk berwirausaha,
bergerak untuk perubahan ke arah yang lebih baik.
Bekasi Maju Karpet, adalah salah satu usaha yang didirikan oleh putera daerah, Bocah Bekasi yang bernama Ihya Ulumuddin Emgee adalah
pendirinya, pria kelahiran Ujungharapan 32 tahun silam ini, sudah memiliki jiwa
wirausaha dari ayahnya Alm. Abdul
Mughni yang juga seorang pedagang telur. Karpet merupakan suatu kebutuhan
sekunder yang sangat diperlukan pada setiap rumah dan masyarakat. Selain menjadi alas
lantai, karpet akan mempunyai nilai jual dan guna
yang lebih ketika kita bisa mengkreasikannya, dengan inovasi, maka karpet yang
di tawarkan oleh Bekasi Maju Karpet ini tentu mempunyai nilai jual tersendiri,
di BMK nama pasar Bekasi Maju Karpet ini, Karpet bisa dipesan sesuai keinginan
costumer, atau biasa disebut costum.
Ihya sapaan akrabnya, bercita-cita ingin menjadi Pengusaha Muslim, sejak kecil ia terus
termotivasi oleh ayahnya, dan ketika lulus Madrasah Aliyah ia mulai
memberanikan diri untuk berjualan apa saja. Sampai akhirnya berniat untuk
memfokuskan usahanya di bidang karpet. Awalnya pria kelahiran Ujungharapan
ini sempat ragu untuk terjun
di dunia karpet karena merasa bisnis ini lebih identik dengan Ibu-ibu. Namun setelah
dijalani ternyata bisnis ini mempunyai peluang yang amat menggiurkan. Hilanglah
bayangan bisnis Ibu-ibu dari benaknya, dan ia mulai serius menjalankan bisnisnya.
Ada beberapa pesan dari Ayahnya yang selalu menjadi motivasi tersendiri
untuk Ihya, “Jadilah manusia yang aktif,
kreatif,
dan inovatif” pesan itulah yang sampai
saat ini terus memacu semangatnya, terutama dalam menjalani bisnis karpet ini. Selain
itu berkat motivasi dan dukungan penuh dari guru bisnisnya H. Heru Purnomo,
Ihya mantap berada dalam bisnis ini, hingga
produknya sudah tersebar dan dinikmati masyarakat jabodetabek.
Anggapan bahwa berwirausaha di usia muda banyak yang tidak berhasil
tidak membuat Ihya patah semangat, setidaknya ia mempunyai semangat dan
motivasi yang kuat untuk bisa mematahkan anggapan tersebut, dan kini Ihya bisa tersenyum dengan
hasil usahanya, karena selama ada kemauan di situ ada jalan, begitulah
kira-kira pepatah mengajarkan.
Attaqwa sepertinya sudah menjadi keluarga baginya, bagaimana tidak,
sejak Sekolah Dasar hingga Madrasah Aliyah Ihya
menempuh pendidikan disana, dan sampai berumah tanggapun, ia mendapatkan jodoh
Alumni Pondok Pesantren Attaqwa Puteri, makin lengkaplah
cintanya kepada tanah kelahiran dan tempatnya belajar, semoga Allah SWT selalu
melimpahkan rahmat dan kasih sayangnya kepada Pengusaha muda Lulusan STAI Al-
Hikmah Jakarta Selatan
ini.
Dalam menjalankan usaha hingga akhirnya bisa merasakan manisnya hasil
memang tidak semulus jalan tol, ada saja tantangan yang harus dilalui hingga
bisa menjadi seperti sekarang ini, bahkan ketika orang-orang terdekat yang
seharusnya bisa menjadi penyemangat justru banyak yang meledek bahkan mencemooh,
namun seperti mottonya dalam menjalankan usaha yaitu Yakin Usaha Sampai. Maka
cemoohan itu dijadikan cambuk
untuk terus maju.
Jangan pernah takut gagal, karena sejatinya ketakutan itulah kegagalan
yang sebenarnya, Teruslah bekerja
keras, kerja cerdas
dan selalu hadirkan
Allah SWT dalam
setiap langkah usaha, Insya Allah keberkahan akan selalu bersama, begitu pesan Kanda Ihya Ulumuddin
Emgee sebagai pemacu semangat bagi generasi muda yang tengah merintis usaha. -RPU-